Hima Mei Shaebani
18/430528/PN/15845

PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR DALAM PENERAPAN USAHA PERTANIAN LAHAN SEMPIT DI DESA HUKURILA KOTAMADYA AMBON

Komunikasi merupakan bagian penting dari terselenggaranya penyuluhan pertanian. Penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai penyebaran informasi atau inovasi yang bersifat pendidikan non formal yang berhubungan dengan antar individu atau kelembagaan yang berkaitan dengan pertanian. Sasaran dan tujuan penyuluhan pertanian yaitu terwujudnya petani yang mempunyai kemandirian dan kebebasan dalam menggunakan pesan dan teknologi maupun hal-hal yang bersifat baru untuk memperbaiki atau meningkatkan usahataninya sehingga lebih produktif dan efisien serta menguntungkan sehingga akan tercapai kehidupan yang lebih baik dan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.
Penyuluh berperan penting dalam kemajuan di sektor pertanian karena penyuluh dapat berinteraksi secara langsung dengan petani dan dapat memberi inovasi sehingga inovasi tersebut dapat langsung diterapkan. Selain itu penyuluhan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan penduduk sekitarnya. Dengan adanya penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan membantu pembangunan pertanian di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dan terfokuskan pada aktivitas kelompok tani di Desa Hukurila Kecamatan Leitimur Selatan Kotamadya Ambon yang telah dijadikan sebagai tempat pelaksanaan penerapan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL). Proses penyelenggaraan pembangunan pertanian berdampak positif di Kotamadya Ambon sehingga saat ini daerah tersebut dijadikan sebagai sentra produksi pertanian diantaranya untuk tanaman pangan. Penerapan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) ini sebagai suatu bentuk kegiatan dengan prinsip dan tindakan untuk upaya pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan guna pemenuhan kebutuhan pangan lokal dan gizi keluarga, serta peningkatan pendapatan yang bermuara kepada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
            Seorang penyuluh pertanian diharapkan tidak hanya mampu menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan kelompok tani tetapi juga mampu menyusun dan melaksanakan rencana program kerja yang meliputi rencana usaha kelompok, rencana definitif kelompok, dan rencana definitif kebutuhan kelompok tani dengan maksud supaya kegiatan pengembangan kelembagaan kelompok tani dapat berjalan maksimal. Dari hasil penelitian, peran penyuluh dalam penerapan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) ini belum dapat diterapkan secara maksimal sehingga diperlukan adanya upaya peningkatan peran penyuluh pertanian agar dapat memperbaiki kinerjanya. Selain itu, diharapkan penyuluh pertanian dapat memotivasi kelompok tani untuk terus berupaya membangun kreativitas pekerjaan khususnya dalam mengelola pemanfaatan lingkungan pekarangan rumah secara baik agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja penyuluh dapat diharapkan dapat membantu kesejahteraan petani maupun masyarakat sekitar.
            Meningkatkan kinerja penyuluh dapat dibantu dengan media internet dan cyber extension. Dengan bantuan media internet ini diharapkan penyuluh dapat menambah wawasannya sehingga dapat membimbing para kelompok tani maupun gabungan kelompok tani untuk terus berinovasi untuk menghasilkan produktifitas yang maksimal dan efisien. Selain itu, penyuluh juga dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dalam penyuluhan pertanian.

Sumber :
Amahorseya, R. M., H. Cangara., dan S. Sjam. 2014. Peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan usaha pertanian lahan sempit di Desa Hukurila Kotamadya Ambon. Jurnal Komunikasi KAREBA. 3(4) : 249-255

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan Perikanan di Indonesia

STRATEGI PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN DALAM MERUBAH PARADIGMA PETANI PADA PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN DUNGALIYO KABUPATEN GORONTALO