Penerapan Metode Komunikasi oleh Penyuluh Pertanian pada Kelompok Tani Gemah Rifah I Desa Jamur Labu Kecamatan Rantau Aceh Tamiang


PENERAPAN METODE KOMUNIKASI OLEH PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI GEMAH RIFAH I DESA JAMUR LABU KECAMATAN RANTAU ACEH TAMIANG 
Oleh: Khoirunnisa Fadya Haya (18/430503/PN/15820)
          
           Sistem pertanian di Indonesia saat ini masih belum merata. Terdapat daerah yang telah maju dan ada pula daerah yang masih tertinggal dimana dalam sistem pertaniannya masih belum terdapat penyuluh atau bahkan teknologi baru. Permasalahan tersebut terus terjadi sehingga infrastruktur pertanian turun dan terabaikan, nilai tambah dan harga produk pertanian rendah, serta keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengelola pertanian. Salah satu masalah yang menjadi sorotan utama dalam penelitian yang dilakukan oleh Kamaruzzaman (2016) ini adalah akses teknologi pertanian lemah dimana sistem pendidikan petani yang rendah sehingga menyebabkan sistem alih teknologi lemah dan penerapan teknologi kurang tepat sasaran, dari permasalahan tersebut, dibutuhkan seorang penyuluh untuk membuat petani yang masih tertinggal menjadi maju dan lebih baik lagi. Pemerintah dapat mensukseskan program penyuluhan tersebut dengan tidak melihat banyaknya jumlah penyuluh, namun dengan cara yang efektif proses penyuluhan untuk membuat petani lebih maju.  Sebagaimana diketahui kegiatan penyuluhan pertanian mengalamai proses komunikasi pengiriman pesan atau informasi oleh komunikator atau penyuluh kepada komunikan atau petani tetapi dalam proses pengiriman tersebut dibutuhkan suatu keterampilan dalam memaknai pesan baik oleh komunikator ataupun komunikan sehingga dapat membuat sukses pertukaran informasi. 
Kegiatan penyuluhan pertanian mengalamai proses komunikasi pengiriman pesan atau informasi oleh komunikator atau penyuluh kepada komunikan atau petani tetapi dalam proses pengiriman tersebut dibutuhkan suatu keterampilan dalam memaknai pesan baik oleh komunikator ataupun komunikan sehingga dapat membuat sukses pertukaran informasi. Metode komunikasi yang dilaksanakan oleh Petugas Penyuluhan Pertanian (PPL) dengan kombinasi beberapa metode penyuluhan yang efektif untuk mencapai tujuan penyuluhan pertanian. Hal ini dapat dilihat dari adanya jadwal kunjungan lapangan PPL menggunakan sistem  Latihan Dan Kunjungan (LAKU) yang jelas dari rencana tahunan kerja PPL dalam  Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP).
Penelitian yang dilakukan oleh Kamaruzzaman (2016), dilakukan dengan kegiatan wawancara kepada narasumber karena fleksibilitasnya tinggi, dimana jawaban yang diberikan oleh narasumber berkembang sehingga akan didapat informasi yang lebih lugas dan lengkap. Wawancara dilakukan kepada ketua kelompok tani, anggota kelompok tani, PPL, kantor BPP rantau, dan Saung Tani selaku tempat penyuluhan berlangsung. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa penerapan metode penyuluhan di kelompoktani Gemah Rifah I sudah dilaksanakan dengan sedemikian rupa sehingga sampai saat ini kelompok tersbut sudah maju, bukti kemajuan kelompok ini. Adapun metode yang berhasil peneliti indentifikasi yang merupakan proses komunikasi efektif dalam kelompoktani kususnya di Kelompoktani Gemah Rifah I.
Untuk mendapatkan metode penyuluhan baik yang dapat mempengaruhi kecepatan adopsi dan difusi inovasi. Penggunaan metode yang efektif akan mempermudah untuk dipahami oleh petani. Penunjang proses penyuluhan yang baik adalah dengan bantuan alat peraga seperti lembar persiapan penyuluhan, alat tulis, proyektor, dan peta singkap yang memiliki keunggulan yaitu dapat menjelaskan kepada hadirin tanpa membelakangi, bisa membangun cerita yang menarik melalui gambar sehingga lebih mudah difahami, dapat menampilkan proses/kegiatan secara terpisah-pisah, mudah digunakan tanpa bantuan peralatan lain.
    Pendidikan terakhir para petani merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan metode penyuluhan. Metode penyuluhan dengan pendekatan kelompok dengan cara pertemuan rutin merupakan cara yang efektif untuk proses penyuluhan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan dengan pertemuan rutin antara petani dengan para penyuluh yang dilakukan baik melalui pertemuan di saung tani maupun di lapangan secara langsung. Efektifnya metode pendekatan kelompok dipandang oleh semua informan karena dalam pertemuan kelompok  disana terjadi proses interaksi komunikasi langsung antara pihak yang terlibat dalam pertemuan kelompok. Interaksi antara PPL dalam menyampaikan materi dan meperagakan cara perlakuan teknologi anjuran pemerintah dengan semua anggota kelompok tani.
        Faktor- faktor dalam pemilihan metode penyuluh pertanian kelompok tani yaitu factor keadaan petani dan layak secara teknis, dimana pada kelompok tani Gemah Rifah 1 mempunyai tingkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang sangat baik. faktor sosial dan agama petani, dimana pemilihan materi dan metode penyuluhan yang diterapkan oleh PPL Kelompoktani Gemah Rifah I dengan menjunjung tinggi norma-norma sosial dan agama setempat. Sebuah teknologi sangat bermanfaat dan handal, tetapi bertentangan dengan normanorma sosial yang ada pada kelompoktani Gemah Rifah I maka teknologi itu dihindari oleh PPL karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan sosial. Teknologi tersebut mesin panen padi sangat dilarang oleh kelompoktani Gemah Rifah I karena pola kerja usaha tani masih bersifat gotong royong sesama anggota kelompok.

Sumber: 
Kamaruzzaman. 2016. Penerapan metode komunikasi oleh penyuluh pertanian pada kelompok tani Gemah Rifah 1 Desa Jamur Labu Kecamatan Rantau Aceh Tamiang. Jurnal Simbolika Vol. 2 (2): 212- 223.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan Perikanan di Indonesia

STRATEGI PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN DALAM MERUBAH PARADIGMA PETANI PADA PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN DUNGALIYO KABUPATEN GORONTALO