PENGEMBANGAN PADI ORGANIK DESA SUKOREJO KABUPATEN SRAGEN


 Mifta N H (18/427737/PN/15517)

Penuruna nilai kesuburan lahan merupakan salah satu akibat dari aktivitas pertanian tidak berkelanjutan, padahal dalam kegiatan pertanian sendiri seharusnya mengupayakan agar lahan yang digunakan subur sehingga produktifitas lahan tinggi. Pada kenyataanya nilai kesuburan tanah dapat turun karena penggunaan jangka panjang dari pupuk berbasis mineral atau pupuk kimia  dalam agroekosistem secara intensif, penggunaan pestisida sintetis juga berpengaruh terhadap kesuburan tanah. Biota tanah dan proses biogeokimia yang berjalan secara alami serta bermanfaat untuk kesuburan tanah terganggu oleh bahan-bahan kimia yang terdapat pada pupuk dan pestisida buatan tersebut, nilai kesuburan tanahpun akhirnya turun, jika lahan tersebut tidak diberi suatu perlakuan khusus maka bisa jadi tanaman yang di budidayakan tidak tumbuh dengan optimal karena unsur hara yang ada di lahan tidak dapat mencukupi kebutuhan tanaman.
Dalam bidang pertanian, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan adalah dengan pertanian organik. Pertanian organik adalah pertanian yang bergantung pada kesuburan non-sintetis. Pertanian organik juga sering di pasarkan lebih berkelanjutan dibanding sistem konvensional. Berdasarkan data Statistik Pertanian Organik Indonesia (SPOI) tahun 2013, luas total area pertanian organik di indonesia adalah 220.300,62 Ha, meningkat 3,58% dari tahun 2012.
Kabupaten Sragen merupakan daerah penghasil padi organik terbesar di Jawa Tengah. Salah satu desa yang konsisten menerapkan pertanian organik di Sragen adalah desa Sukorejo. Hal tersebut menjadikan desa Sukorejo sebagai daerah peengembangan dan pelatihan tingkat provinsi. Kepala badan pelaksana penyuluhan kabupaten Sragen menyebutkan bahwa terdapat 185 hektar lahan sawah organik yang tersebar di desa Sukorejo dan Jetis.
Terdapat beberapa aspek yang menjadi prioritas pengembangan padi organik di kabupaten Sragen, aspek-aspek yang mempengaruhi yaitu
1. Aspek pemasaran
Aspek pemasaran meliputi pembentukan kemitraan kelompok tani dengan pedagang besar, dengan swasta dan juga pemberian bantuan modal kepada kelompok tani.
2. Aspek budidaya
Aspek budidaya meliputi pendampingan terhadap petani, merangsang penggunaan pupuk organik dan pestisida organik, penggunaan benih unggul dan berlabel, peningkatan pengetahuan dan keterampilan budidaya padi organik.
3. Aspek faktor produksi
Aspek faktor produksi meliputi subsidi faktor produksi, investasi pihak swasta, dan penyediaan sarana produksi (Saprotan) secara tepat waktu.
4. Aspek kelembagaan tani dan penyuluhan
Aspek kelembagaan tani dan penyuluhan meliputi penyuluhan penguatan kelompok tani, insentif bagi lembaga tani yang aktif, revitalisasi kelembagaan penyuluhan, dan memaksimalkan pemberdayaan kelembagaan tani.
5. Aspek pasca panen
Aspek pasca panen  yaitu pemberian mesin penggiling/ pengering kepada petani, penyuluhan dan edukasi tentang pasca panen yang tepat, serta pengendalian harga padi organik.
Dari ke lima aspek yang telah disebutkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jumna (2015) diketahui bahwa prioritas utama dalam pengembangan usaha tani padi organik di Kabupaten sragen sangat erat kaitanya dengan masalah pemasaran. Pemerintah dapat melakukan promosi-promosi tentang padi organik sehingga menarik investor atau pedangang besar untuk berpartisipasi dalam memasarkan padi organik, selain itu  penyuluh pertanian juga harus mendampingi petani untuk mengembangkan padi organik tersebut. Apalagi pertanian organik menjadi salah satu fokus kegiatan utama kementrian pertanian tahun 2020.

Sumber : Jumna, B.K. 2015. Strategi pengembangan usaha tani dalam upaya peningkatan produksi padi organik. Economics development analysis journal. 4 (3) : 233 – 241.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan Perikanan di Indonesia

STRATEGI PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN DALAM MERUBAH PARADIGMA PETANI PADA PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN DUNGALIYO KABUPATEN GORONTALO