Kompetensi Penyuluh Pertanian untuk Menyebarluaskan Informasi Pertanian Melalui Cyber Extension
KOMPETENSI
PENYULUH PERTANIAN UNTUK MENYEBARLUASKAN INFORMASI PERTANIAN MELALUI CYBER EXTENSION
Arfi Kurnia Fitrian
18/424424/PN/15464
18/424424/PN/15464
B2/2
Informasi pertanian saat ini merupakan
salah satu hal penting yang perlu disebarluaskan. Penyebarluasan informasi
pertanian berguna baik bagi petani maupun masyarakat umum. Penyebaran informasi
mengenai pertanian dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti surat kabar,
radio, televisi, dan internet. Penyebaran informasi harus disertai dengan
strategi yang tepat supaya informasi yang ingin disampaikan terutama pada
petani dapat disampaikan dengan baik.
Salah satu media yang dapat digunakan
untuk penyebaran informasi pertanian adalah internet. Penyebaran informasi
pertanian melalui media internet disebut juga dengan Cyber Extension. Cyber
Extension sangat baik untuk dilakukan oleh penyuluh pada masa modern ini
karena penggunaan internet mulai merambat ke berbagai kalangan, termasuk petani.
Penyuluhan pertanian diharapkan
memberikan efek yang positif bagi petani untuk menunjang pembangunan pertanian.
Untuk mencapai hal tersebut, penyuluh pertanian perlu memiliki kompetensi yang
baik. Penyuluh pertanian juga harus mampu melakukan pendekatan kepada petani
supaya dapat memberikan informasi dengan baik.
Cyber
Extension dapat meningkatkan
efektivitas penyuluhan pertanian pada petani dibandingkan dengan penyuluhan
pertanian melalui media cetak seperti surat kabar. Hal ini mungkin terjadi
karena mudahnya akses petani terhadap internet. Cyber Extension diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertanian
untuk menunjang pembangunan pertanian nasional.
Berdasarkan penelitian Sabir et al. (2018), pada kenyataannya masih
banyak petani yang belum menggunakan internet untuk mencari informasi
pertanian. Menurut penelitian tersebut, hal ini terjadi karena masih banyak
pula penyuluh pertanian yang tidak menerapkan Cyber Extension dalam kegiatan penyuluhannya. Petani yang sudah
menggunakan internet pun lebih suka menggunakan mesin pencarian google dari pada menggunakan materi dari
penyuluh pertanian.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah
perlu meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian supaya melakukan Cyber Extension yang dapat diterima oleh
petani. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
1.
Melakukan
sosialisasi tentang bahan penyuluhan berdasarkan UU No. 16 Tahun 2006 tentang
sistem penyuluhan.
2.
Melakukan mentoring atau pendampingan terutama
bagi penyuluh yang kesulitan menggunakan internet.
3.
Memberikan
fasilitas pada lembaga penyuluh pertanian supaya dapat melakukan Cyber Extension dengan lebih baik.
4.
Menambah
anggaran khusus untuk melakukan Cyber
Extension yang lebih baik lagi.
Dengan dilakukannya berbagai cara tersebut,
penyuluhan pertanian melalui internet dapat berjalan dengan baik dan optimal.
Sumber:
Sabir, Sugiyanto, K. Sukesi, and Y. Yuliati. 2018.
The performance of agricultural extension workers in utilizing cyber extension
in Malang Raya Region. Journal of Socioeconomics and Development 1 (2):
113-120.
Komentar
Posting Komentar