KAJIAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI DESA TOROUT KECAMATAN TOMPASO BARU


KAJIAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI DESA TOROUT  KECAMATAN TOMPASO BARU

Alya Nadhilah Damayanti
18/424423/PN/15463

Sumber : lintasgayo.co
Penyuluhan pertanian adalah proses perubahan sosial, ekonomi dan politik untuk memberdayakan dan memperkuat kemampuan masyarakat melalui proses belajar bersama yang partisipatif, kelembagaan yang terlibat dalam proses pembangunan demi terwujudnya kehidupan yang semakin berdaya, mandiri dan partisipatif yang semakin sejahtera secara berkelanjutan. Penyuluh pertanian harus dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah atau suatu lembaga penyuluhan agar petani selalu tahu, mau dan mampu mengadopsi inovasi demi tercapainya peningkatan produktivitas dan pendapatan usaha tani guna memperbaiki mutu hidup atau kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Tujuan penelitian yang dilakukan Mokoginta, dkk (2017) yaitu untuk mendeskripsikan kinerja penyuluh pertanian di Desa Torout Kecamatan Tompaso Baru. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive), pada petani padi sawah dan petani jagung di Desa Torout, metode pengumpulan data dengan menggunakan primer dan sekunder, serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, di mana metode analisis ini mendeskripsikan setiap data yang di ambil. Masyarakat di Desa Torout Kecamatan Tompaso Baru memiliki mata pencaharian sebagai buruh tani, petani, peternak, pedagang, tukang kayu, tukang batu, penjahit, pegawai negeri, pensiunan, TNI/Polri, perangkat desa, pengrajin, industri kecil, buruh industri dan lain-lain.
Kajian Kinerja Penyuluh Pertanian
·         Program Penyuluhan Pertanian Dengan Kebutuhan Petani
Program penyuluhan pertanian akan memberikan fasilitasi pendampingan teknologi berupa materi-materi teknologi pada petani guna mendukung keberhasilan pencapaian program yang digulirkan.
·         Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian
Rencana kerja penyuluhan pertanian adalah suatu rencana tertulis yang dibuat oleh penyuluh pertanian untuk suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk kegiatan penyuluhan pertanian dan juga merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi penyuluh pertanian yang harus dibuat seorang penyuluh dua kali dalam setahun atau paling kurang sekali setahun.
·         Data Peta Wilayah Untuk Pengembangan Teknologi Spesifik Lokasi Dengan Pengwilayaan Komoditi Unggulan
Penyusunan peta pewilayahan komoditas mempertimbangkan sifat dan karakteristik tanah sebagai prasyarat utama. Pengembangan komoditas pertanian yang sesuai secara biofisik dan menguntungkan secara ekonomi, sangat penting dalam perencanaan pengkajian teknologi untuk pengembangan komoditas unggulan dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan kelembagaan sehingga pengembangan komoditas tersebut berkelanjutan.
·         Mensosialisasikan Informasi Teknologi Pertanian Secara Merata Dengan Kebutuhan Petani
Teknologi merupakan suatu cara ataupun sarana yang diciptakan manusia untuk memenuhi kepuasannya. Dalam dunia pertanian, cukup banyak teknologi yang bisa diterapkan untuk mengatasi berbagai masalah dibidang pertanian. Baik itu teknologi yang dihasilkan oleh berbagai lembaga penelitian, maupun teknologi turun-temurun yang sudah menjadi kearifan lokal.
·         Keberdayaan dan Kemandirian Petani dan Kelompok Tani
Pembangunan pertanian tidak terlepas dari peran serta masyarakat tani sebagai pemutar roda perekonomian negara. Dengan peran tersebut maka perlu pemberdayaan masyarakat tani sehingga petani mempunyai kekuatan yang mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Salah satu usaha pemerintah bersama petani dalam rangka membangun upaya kemandirian petani dibentuklah kelompok-kelompok tani di pedesaan.
·         Kemitraan Usaha antara Petani dan Pengusaha yang Saling Menguntungkan
Pentingnya aspek kemitraan usaha antara petani dan pengusaha yang saling menguntungkan hal ini di karenakan dalam pemasaran produk tertentu diperlukan dukungan kelembagaan yang kuat. Hasil-hasil yang telah dicapai dalam pembangunan pertanian termasuk pengembangan kemitraan tidak terlepas dari peranan aktif para pelaku ekonomi seperti petani, kelompok tani, swasta, BUMN dan pemerintah. Pengembangan sistem kelembagaan yang memadukan kebijaksanaan pemerintah dengan kepentingan petani dan swasta merupakan aspek yang sangat penting sehingga tercapai kemitraan usaha yang baik.
·         Mewujudkan Akses Petani ke Lembaga Keuangan, Informasi, Sarana Produksi Pertanian dan Pemasaran
Semakin berkembangnya dan semakin majunya sistem pertanian di Indonesia, kombinasi yang tepat dari penggunaan sarana produksi pertanian, khususnya pupuk dan pestisida merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, sehingga permintaan sarana produksi pertanian (saprotan) yang terus meningkat.
·         Meningkatkan Produktivitas Agribisnis Komuditas Unggulan
Setiap daerah mempunyai karakteristik wilayah, penduduk, dan sumber daya yang berbeda-beda. Hal ini membuat potensi masing-masing daerah akan menjadi berbeda dalam menentukan arah kebijakan pengembangan kegiatan ekonomi di wilayahnya.
·         Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Petani
Kapasitas produksi akan mampu mengimbangi laju kebutuhan pangan penduduk. Indikator meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani tentunya merupakan kinerja dari penyuluh pertanian dalam menyampaikan program-program penyuluhan kepada petani, sehingga dapat meningkatakan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Indikator-indikator di atas digunakan sebagai tolok ukur kinerja penyuluh pertanian dalam upaya membantu petani untuk meningkatkan hasil panen khususnya dalam sector pertanian dan memanfaatkan lahan pertanian yang ada. Beberapa kemampuan penyuluh yang di pandang petani perlu di tingkatkan adalah pemahaman yang baik terhadap potensi sumber daya di wilayah binaan penyuluh, budaya dan kebutuhan masyarakat petani. Di lapangan, persepsi sebagian besar petani terhadap kemampuan penyuluh yang terkait dengan penguasaan penyuluh mengenai teknik budidaya komoditas pertanian di nilai memadai termasuk pengetahuan produksi, tanaman dan ternak. Penyuluh di nilai mampu menjelaskan inovasi suatu teknologi dan dapat berkomunikasi dengan bahasa yang mudah di pahami petani.

Sumber : Mokoginta, S. N., V. R. B. Moniaga, dan M. Y. Memah. 2017. Kajian kinerja penyuluh pertanian di Desa Torout Kecamatan Tompaso Baru. Agri-Sosio Ekonomi, 14(1) : 187-198.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan Perikanan di Indonesia

STRATEGI PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN DALAM MERUBAH PARADIGMA PETANI PADA PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN DUNGALIYO KABUPATEN GORONTALO