KOMUNIKASI EFEKTIF SEBAGAI METODE PENYULUHAN DI KELOMPOK TANI SUKSES GEMAH RIFAH I, DESA JAMUR LABU, KECAMATAN RANTAU, ACEH TAMIANG
KOMUNIKASI EFEKTIF SEBAGAI METODE PENYULUHAN
DI KELOMPOK TANI SUKSES GEMAH RIFAH I, DESA JAMUR LABU,
KECAMATAN RANTAU, ACEH TAMIANG
DI KELOMPOK TANI SUKSES GEMAH RIFAH I, DESA JAMUR LABU,
KECAMATAN RANTAU, ACEH TAMIANG
Oleh:
Syarifah Alfi Nurumami || 18/424421/PN/15461
Sumber: Kompasiana.com
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam memberikan kontribusi pada pembangunan nasional. Sejak dilimpahkan
sebagian wewenang pusat ke daerah melalui otonomi daerah, berbagai pertimbangan dan
kepentingan arah kebijakan sektor pertanian dengan mudah berubah-berubah. Akibatnya
telah terjadi kebingungan semua kalangan diantaranya pelaku utama dan pelaku
usaha karena ketidakpastian masa depan usahanya serta mulai timbul masalah
dalam metode penyuluhan dan komunikasi
oleh penyuluh. Sebuah tantangan tersendiri bagi para penyuluh pertanian
menghadapi hal tersebut, Keterampilan komunikasi pada proses penyuluhan sangat dibutuhkan
untuk saat ini mengingat tercapainya masa
kejayaan ketika pemerintah ikut mendukung tercapainya swasembada
pangan melalui penyuluhan. Keterampilan yang dibutuhkan pada penyuluhan
tersebut antara lain adalah memaknai pesan baik oleh komunikator ataupun
komunikan sehingga dapat membuat sukses pertukaran informasi. Penerapan metode komunikasi dalam penyuluhan di Kelompok Tani
Gemah Rifah I sudah dilaksanakan dengan sedemikian rupa sehingga sampai saat
ini kelompok tersebut sudah maju. Metode dengan proses komunikasi efektif dalam penyuluhan telah berhasil membuat sukses kelompok tani
khususnya di Kelompok Tani
Gemah Rifah I. Kelompok tani ini berada dalam binaan Petugas Penyuluh Pertanian
(PPL) Kecamatan Rantau.
Metode komunikasi yang
dilaksanakan oleh Petugas Penyuluhan Pertanian (PPL) pada Kelompok Tani
Gemah Rifah I adalah dengan mengkombinasikan beberapa metode penyuluhan
yang efektif untuk mencapai tujuan penyuluhan pertanian. Adapun metode tersebut, sebagai
berikut:
1. Persiapan Penyuluhan Kelompok Tani Gemah Rifah I
Mempersiapkan alat bantu dan alat peraga sangat
penting dalam penyuluhan untuk tercapainya tujuan penyuluhan pertanian. Alat bantu dan alat peraaga dalam menunjang kegiatan
penyuluhan tersebut, yaitu: Lembaran
persiapan penyuluhan (Lembar
Persiapan Menyuluh
(LPM), Lembar Persiapan Latihan (LPL), Lembar Persiapan Kerja (LPK) dan Laporan
Hasil Menyuluh (LHM)), alat tulis, projektor, Peta singkap (sekumpulan poster selebar kertas koran, yang digabungkan
menjadi satu) untuk komoditas pokok pertanian (padi,
jagung, dan kedelai).
2. Metode Penyuluhan Kelompok Tani Gemah Rifah I
Kemajuan
pada kelompok tani Gemah Rifah I terlihat dengan jelas melalui perubahan dan
kemajuan yang signifikan. Indikasinya adalah
pendapatan tiap anggota telah
diatas sederhana. Metode pendekatan kelompok yang dipakai adalah pertemuan
kelompok rutin. Kemampuan petani secara teknis berhasil disebabkan sudah
lamanya bertani dan adanya penerapan teknologi pada cara bertanam, yakni
bertanam padi dengan sistem Jajar Legowo2:1.
3. Faktor Pemilihan Metode dan Konten Materi
Penyuluhan Kelompok Tani
Gemah Rifah I
Pemilihan metode penyuluhan mempertimbangkan keadaan petani yang layak
secara teknis serta kondisi sosial dan agama
masyarakat yang akan disuluh. Model
pendidikan penyuluhan yang paling utama adalah pendidikan orang dewasa dan secara nonformal
maka cara-cara komunikasi persuasif dikedepankan. Adapun metode-metode
tersebut, antara lain:
a. Metode
Berdasarkan Pendekatan Perorangan
Metode
pendekatan ini hanya digunakan dalam mendekati orang-orang tertentu, misalnya
menelpon ketua kelompok untuk menyepakati pertemuan tertentu dengan kelompok,
bertemu dengan tokoh desa yang merupakan masyarakat yang berpengaruh untuk
mencari mendukung keberadaan penyuluhan di desa, mendekati anggota kelompok
tani yang sudah berhasil dan mengajak untuk memotivasi anggota lain dan
mendekati ibu-ibu di desa agar mendorong suaminya untuk ikut dalam kegiatan
penyuluhan.
b. Metode
Berdasarkan Pendekatan Kelompok
Metode penyuluhan kelompok mengacu pada proses perubahan kognitif
(pengetahuan) perubahan affektif (sikap), perubahan psikomotor (keterampilan)
petani. Metode pendekatan kelompok
berhubungan langsung dengan semua anggota kelompok dalam pertemuan kelompok
tani saat menyampaikan materi, melakukan demontrasi cara dan memaparkan peta
singkap tentang tahapan budidaya tanaman padi, jagung, dan kedelai, memaparkan
peta singkap tentang cara penanganan penyakit tanaman.
Pertemuan
kelompok tani dilaksanakan bedasarkan
jadwal kerja PPL mengacu pada jadwal LAKU yang mana jadwal tersebut dibuat
melalui hasil kesepakatan antara PPL dan Petani untuk berkumpul. Sistem Kerja
Latihan dan Kunjungan serta supervisi (Sisteam Kerja LAKU) adalah pendekatan
yang memadukan antara pelatihan bagi penyuluh dan ditindaklanjuti dengan
kunjungan berupa pendampingan kepada petani/poktan secara terjadwal dan
didukung dengan supervisi teknis dari penyuluh senior serta ketersediaan
informasi teknologi sebagai materi kunjungan. Tempat pertemuan terdiri dua
tempat, pertama pertemuan dilaksanakan di saung tani dan di lapangan. Pertemuan
kelompok tani di saung tani meruapakan pertemuan rutin, PPL menyampaikan materi
yang sudah di sepakati bersama dengan anggota kelompok tani. Pertemuan di saung tani menggunakan alat dan
media penyuluhan berupa peta singkap.
c. Metode Berdasarkan Pendekatan Massal
Metode pendekatan massal dapat menjangkau sasaran
dengan jumlah yang cukup banyak. Pelaksanaan metode ini membutuhkan dana dalam
pengadaan alat dan medianya. Metode pendekatan massa cukup baik tetapi terbatas
hanya dapat menimbulkan kesadaran dan keingintahuan semata. Hal ini disebabkan
karena pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat
menggunakan media massa sehingga pesan yang disampaikan mengalami distorsi.
Sumber:
Kamaruzzaman. 2016. Penerapan metode komunikasi oleh
penyuluh pertanian pada Kelompok Tani Gemah Rifah I, Desa Jamur Labu, Kecamatan
Rantau, Aceh Tamiang. Jurnal Simbolika. 2(2): 212-223.
Komentar
Posting Komentar