PENYULUHAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH IKAN LAUT SEBAGAI BENTUK TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIK
PENYULUHAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH IKAN LAUT
SEBAGAI BENTUK TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIK
oleh
Siti Nur Afra Khaulah
18/430541/PN/15858
Teknologi pertanian organik adalah model
petanian berkelanjutan yang mempertimbangkan aspek produksi dan pendapatan yang
layak bagi petani, memberikan kesempatan bekerja bagi petani, dan
mempertahankan lahan tetap produktif dan tidak tercemar limbah tanaman dan
pestisida (Pangaribuan et al., 2016).
Teknologi pertanian organik memanfaatkan sumber bahan yang berasal dari alam
seperti pupuk organik, pengendalian hama secara hayati, dan penggunaan
pestisida organik. Saat ini, pertanian organik sedang populer di kalangan
petani milenial. Hal ini dikarenakan, produk hasil pertanian organik memiliki
kualitas yang lebih baik daripada produk pertanian yang tidak menggunakan
metode ini. Produk hasil pertanian organik dapat dipastikan lebih aman dan
sehat karena, tidak bercampur ataupun bersinggungan dengan bahan – bahan kimia.
Petani pun dapat memperoleh keuntungan yang besar karena, produk pertanian
organik biasanya akan memiliki harga yang lebih tinggi akibat dari terjaminnya
kualitas produk.
Pemanfaatan teknologi pertanian organik
diantaranya adalah penggunakan pupuk organik yang dapat berasal dari bahan –
bahan di sekitar seperti pemanfaatan sampah organik. Sampah organik dengan
jumlah yang sangat banyak diantaranya berasal dari limbah pada pelabuhan atau
limbah ikan laut. Kegiatan penangkapan ikan laut di negara – negara berkembang
telah meningkat secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir karena memberikan
kontribusi sumber pendapatan yang signifikan di pasar global. Kegiatan
peningkatan penangkapan ikan diperlukan pemisahan berbagai nilai ikan yang bernilai
ekonomis sehingga ikan kecil tidak akan digunakan untuk konsumsi manusia dan
dibuang. Ikan kecil yang dianggap bernilai rendah dan dibuang akan menjadi
limbah yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Limbah dari penangkapan
ikan laut adalah campuran dari berbagai spesies ikan kecil yang meliputi ikan –
ikan kecil yang dapat menjadi sumber makanan yang baik dari protein, kalsium,
vitamin, besi dan mineral bagi tanaman (Aranganathan dan Rajasree, 2015). Sehingga,
limbah dari penangkapan ikan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair.
Pemanfaatan limbah ikan laut sebagai pupuk
organik khususnya pupuk berbasis sumber daya laut telah banyak digunkaan dalam bidang
pertanian karena perannya dalam memasok nutrisi organik penting yang penting
untuk pertumbuhan tanaman. Teknologi pupuk cair organik dari limbah ikan laut
dapat disosialisasikan kepada masyarakat sekitar pelabuhan dan petani di
sekitar. Penyebarluasan informasi dapat dilakukan dengan pelatihan pertanian
organik, demonstrasi teknik pembuatan, dan kemitraan petani dan pengusaha.
Pelatihan pertanian organik dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan secara
rutin dengan petani atau masayarakat sekitar dan pengusaha dalam industri pupuk
organik cair agar, masyarakat dapat memperoleh bukti nyata. Demonstrasi teknik
pembuatan dilakukan dengan cara demonstrasi langsung dan praktek bersama
masyarakat secara langsung, masyarakat dibagikan kit pembuatan pupuk organik
cair. Teknik pembuatan, perawatan, dan cara penggunaan selain disampaikan lewat
lisan jug disampaikan lewat tulisan dengan pembuatan leaflet ataupun booklet dan
juga poster agar menjadi sumber materi petani atau masyarakat sekitar.Setelah
itu, penyuluh pertanian mengadakan pengontrolan selama beberapa minggu sekali.
Pengontrolan secara rutin kepada petani bertujuan untuk mengatasi kendala –
kendala yang terjadi selama pembuatan pupuk cair organik seperti, keraguan
petani akan kualitas pupuk dan hara serta pemasaran pupuk organik cair yang
hendak di kemas.
Pupuk organik cair memiliki nilai ekonomis
yang tinggi. Pupuk organik cair memungkinkan penyerapan unsur hara ke dalam
tanaman lebih cepat daripada pupuk jenis lain. Karena, pengaplikasian pupuk
organik cair langsung pada tanaman atau media tanam. Ikatan antar molekul pupuk
tidak terlalu kuat dariada pupuk dalam wujud padat sehingga tanaman dapat mudah
menyerap unsur hara yang dibutuhkan.
Sumber:
Aranganathan, L., dan R. Rajasree. 2015. Bioconversion
of marine trash fish (MTF) to organic liquid fertilizer for effective solid
waste management and its efficacy on Tomato growth. Journal of Bioconversion
MTF, 27(1): 93 – 103.
Pangaribuan, D. H., N. Nurmauli, dan Sarno. 2016. Penyuluhan
dan demplot teknologi pertanian organik dengan demonstrasi aplikasi pupuk
organik cair dan biopestisida di desa Braja Caka Kabupaten Lampung Timur.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 22(3): 88 – 95.
Komentar
Posting Komentar