Hubungan Karakteristik Petani Dengan Efektivitas Komunikasi Penyuluhan Pertanian Dalam Program SL-PTT


Hubungan Karakteristik Petani Dengan Efektivitas Komunikasi Penyuluhan Pertanian Dalam Program SL-PTT.
Janavi Putri (18/430502/PN/15819)

Indonesia dikenal dengan julukan negara agraris, yang mengindikasikan bahwa pertanian merupakan sektor penting dalam meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat. Saat ini, Indonesia sedang mengupayakan pengembangan dan penerapan pertanian organik dalam mewujudkan pertanian modern menuju pertanian mandiri dan sejahtera. Pembangunan pertanian ini, dapat diterapkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian yang didukung oleh peranan sumber daya manusia (SDM) dan sumberdaya alam (SDA) yang ada.
Upaya pembangunan pertanian merupakan sebuah proses yang sangat berhubungan erat dengan pengembangan sumber daya manusia terutama petani sebagai pelaku utama.Kegiatan penyuluhan pertanian merupakan salah satu sumber daya manusia uatam adalam sektor pertanian. Peraturan sistem penyuluhan di Indonesia tertuang dalam Undang-undang nomor 16 tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K). Bab I pasal 1 disebutkan bahwa kegiatan penyuluhan pertanian selain ditujukan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, dan pendapatan juga menekankan pada peningkatan kesejahteraan, serta kesadaran dalam pelestarian lingkungan hidup.
Untuk memkasimalkan produktivitas petani, maka dianggap penting untuk mengetahui bagaimana para petani memahami interasi yang terjadi dengan para penyuluh di lahan. Untuk itu, dilakukan penelitian antara efektivitas komunikasi penyuluh denga nkarakterisitik masing-masing petani melalui pogram SL-PTT. Departemen Pertanian meluncurkan Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) yang merupakan program nasional pemerintah Indonesia sejak tahun 2008,  yang memiliki tujuan utama untuk mempercepat peralihan teknologi dari peneliti dan narasumber kepada petani lainnya hingga tercapai peningkatan kemandirian pangan nasional khususnya padi, pendapatan dan kesejahteraan petani.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa pada Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara bahwa proses komunikasi penyuluhan pertanian dalam program SL-PTT tergolong cukup efektif. Ada beberapa faktor yang empengaruhi keefektivitas proses tersebut. Faktor yang diteliti antara lain mencakup usia, tingkat pendidikan, luas lahan, konsumsi media serta frekuensi petani untuk mengikuti proses penyuluhan di lapangan.
 Usia yang lebih muda ditemukanlebih aktif dan efektif dalam penyuluhan disbanding denga petani yang berusia lebih muda. Hingga, dinyatakan bahwa usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekfektivitas komunikasi. Tinggi rendahnya pendidikan petani akan menanamkan sifat menuju penggunaan praktek pertanian yang lebih modern. Mereka yang berpendidikan tinggi relatif lebih cepat dalam melakukan anjuran penyuluh, hingga ditemukan bahwa tingkat pendidika juga memiliki pengaruh yang nyata dengan komunikasi.
 Luas lahan yang sempit akan mempengaruhi tingkat persepsi petani mengenai tingkat kerumitan yang akan dihadapi, sehingga bagi petani yang hanya memiliki luas lahan sedikit cenderung kurang tertarik dan kurang merasa cocok untuk menerapkan program SL-PTT. Berikutnya, untuk konsumsi media, ditemukan bahwa para petani yang lebih aktif dalam menjalajahi media digital akan memiliki komunikasi yang lebih berguna dengan para penyuluh.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa karakter petani dalam faktor usia, luas lahan, hingga tingkat pendidikan yang berbeda dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi yang berlangsung denga n para penyuluh. Para penyuluh harus mempertimbangkan hal-hal tersebut saat berada di lapangan. Selain itu juga, perlu pendampingan dari penyuluh yang holistik, bersinergi, terkoordinir, terfokus dan terukur sangat diharapkan oleh semua pihak dalam mengakselerasi pencapaian dari sasaran program yang telah ditetapkan.

Sumber :


Narti, S. 2015. Hubungan Karakteristik Petani Dengan Efektivitas Komunikasi Penyuluhan Pertanian Dalam Program SL-PTT.  Jurnal Professional FIS UNIVED , 2(2) : 40-52




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan Perikanan di Indonesia

STRATEGI PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN DALAM MERUBAH PARADIGMA PETANI PADA PENERAPAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN DUNGALIYO KABUPATEN GORONTALO