Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan Perikanan
Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan Perikanan
Ananda Restu Putro 18/430524/PN/15841
Cyber extension
merupakan sarana penyebaran informasi dan penyediaan materi penyuluhan guna
membantu penyuluh, petani, dan pelaku usaha dalam mengatasi keterbatasan
informasi dan inovasi pertanian (Gitosaputro, 2017 ). Cyber Extension merupakan
media komunikasi inovasi baru yang bersifat hybrid dan konvergen yang
memanfaatkan jaringan internet, komunikasi melalui computer dan multimedia
interaktif digital untuk menjembatani proses transformasi ilmu pengetahuan dan
teknologi baru dibidang pertanian secara cepat. Cyber extension dapat diartikan
segala sesutau penyebaran informasi penyuluhan pertanian yang di lakulakan
melalui perantara internet, dengan hal ini maka penyebaran informasi penyuluhan
dengan menggunakan media social juga dapat di katakan cyber extension
Pertukaran
informasi menjadi masalah yang mendapat sorotan dalam kegiatan penyuluhan
pertanian dan perikanan. Sulitnya petani mengakses informasi ini kemudian
memunculkan solusi dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti media
sosial. Dengan kondisi masyarakat yang sudah dekat dengan dunia virtual, maka
sudah pasti penyuluh harus berbenah. Era baru telah hadir, yaitu petani dan
nelayan kini telah memasuki masyarakat informasi. Bahkan menurut perhitungan
hingga hari ini jumlah pengguna internet di Indonesia terhitung 88,1 juta
pengguna. 79 juta diantaranya adalah pengguna media sosial yang aktif. Hal ini
menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang paling aktif dalam
memanfaatkan media sosial (Balea, 2016).
Disinyalir tingginya
pemanfaatan media sosial sebagai sumber informasi jika di
hubungkan dengan rendahnya
mutu penyuluh. Seperti yang dikatakan Tamba (2007), bahwa mayoritas petani yang
dijadikan objek penelitiannya menyatakan jika penyuluh tidak mampu menyediakan
informasi yang dibutuhkan. Penyuluh dinilai memiliki wawasan yang terbatas dan
hanya terfokus pada komoditas pangan. Ditambah dengan kurangnya akses penyuluh
terhadap sumber informasi menjadikan kredibilitas penyuluh di mata petani
menjadi semakin rendah
Dengan adanya penyuluhan
pertanian melalui media sosial, di mungkinkan agar para penyuluh lebih mudah
mengetahui isu isu pertanian , selain itu untuk petani yang sudah melek
teknologipun akan mudah juga dalam mendapat informasi, sedangkan untuk petani
yang sudah berumur dan belum paham akan teknologi informasi ,bisa mendapatkan
informasi melalui penyuluh
atau sesama teman petani yang paham akan teknologi informasi
Penyuluhan melalui
media sosial akan tidak maksimal,jika conten creator yang mendalami hal tersebut tidak aktif dan kurang kompeten. Pemerintah merupakan
contoh content creator penyuluhan pertanian dalam media sosial, berikut ini adalah
beberapa media sosial dan peran pemerintah dalam memberikan informasi seputar
pertanian dalam akunnya
1.Facebook
Akun facebook Pusat
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan juga tidak
melakukan update informasi terkait dunia perikanan. Tidak ada infomasi tentang
budi daya, teknologi, pemasaran, dan pengolahan hasil perikanan. Padahal
facebook menjadi media sosial yang paling banyak pemakainya. Potensi ini
ternyata belum bisa dimanfaatkan oleh Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan
Masyarakat Kelautan dan Perikanan secara maksimal. Sementara itu, kondisi
berbeda terlihat dalam akun facebook Kementerian Pertanian. Dalam akun
facebooknya, Kementerian Pertanian sangat aktif dalam memberikan informasi
kepada masyarakat. Berbagai informasi tidak hanya terkait budidaya, teknologi,
dan pemasaran namun juga terkiat berbagai hal seperti kegiatan dan event yang
akan dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian. Di akun facebooknya, Kementerian
Pertanian juga sudah memanfaatkan fitur catatan sehingga masyarakat bisa
melihat hal-hal yang penting tanpa harus membuang banyak waktu. Facebook dari
Kementerian Pertanian juga aktif dalam mengunggah foto sehingga dengan begitu
masyarakat bisa memantau apa yang sedang terjadi dan apa yang sedang
dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian. Tercatat ada 639 foto di kronologi,
140 foto di unggah seluler, 11 foto profil, dan 7 foto sampul. Karena keaktifan
dalam upload foto dan cepat tanggap dalam membalas komentar ini mengakibatkan
sebanyak 2.929 orang membicarakan akun facebook Kementerian Pertanian. Bahkan
di akun facebook Kemneterian Pertanian telah memanfaatkan fitur toko untuk
menjual berbagai alat dan mesin pertanian, di dalamnya meliputi alat penebar
pupuk organik, mesin sabit, dan mesin pemipil jagung. Pemanfaatan fitur catatan
juga sudah dioptimalkan oleh akun Kementerian Pertanian. Dimana setiap ada
event atau acara yang akan dilaksanakan, maka akun facebook Kementerian
Pertanian kan dengan segera memperbaharui informasi tersebut. Tidak berhenti
disitu, akun facebook Kementerian Pertanian juga sangat aktif dalam mengunggah
video. Terhitung terdapat 24 video yang sudah pernah diunggah oleh Kementerian
Pertanian, dimana rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Hari pangan sedunia
2. Tanam padi di Sumba
Timur
3. Kerjasama pertanian
antar provinsi
4. Pertanian modern
5. Toko tani
6. Swasembada pangan
7. Impor sapi
8. Cabai
9. Kisah sukses
peternak
10. Kesehatan
masyarakat veteriner
11. Ayam dan hormon
2.Twiter
Akun
twitter dari Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
Perikanan hingga kini telah melakukan tweet sebanyak 16 ribu kali. Tweet
tersebut berisi informasi di sektor perikanan dan kelautan yang disebarkan
kepada 4.127 pengikutnya. Hal ini berbanding terbalik dengan akun facebook
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang
terlihat jarang memperbarui informasi.
Hanya
dalam waktu satu tahun semenjak akun twitter tersebut diaktifkan berbagai
informasi terkait budi daya, pemasaran, dan pengolahan hasil telah diberikan.
Tidak hanya itu info yang ada di twitter Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan
Masyarakat Kelautan dan Perikanan juga terkait kegiatan penyuluhan di tiap
daerah beserta agenda yang akan dilakukan.
Akun
twitter ini juga terbilang aktif karena selalu online setiap harinya. Cepat
tanggap dan memberikan informasi yang real time juga menjadi kesan yang akan
didapatkan ketika berhubungan dengan akun ini. Terlihatpula sinergitas penyuluh
di berbagai daerah dalam memberikan informasi kepada penyuluh daerah lain(prayoga,2017).
Sementara
itu, untuk sektor pertanian kegiatan penyuluhan yang dilakukan lewat twitter
masih belum memliki akun yang spesifik seperti sektor perikanan. Penyuluhan
sektor pertanian masih ikut dalam akun Kementerian Pertanian (@Kementerian
Pertanian). Akun ini sendiri memiliki pengikut sebanyak 150 ribu follower dengan
jumlah kicauan sebanyak 4.450. banyaknya jumlah pengikut akun Kementerian
Pertanian ini bisa menjadi sarana yang potensial untuk terus menyebarluaskan
informasi. Akun twitter Kementerian Pertanian sendiri juga sangat aktif dalam
memperbaharui informasi, terdapat 1.480 foto dan video yang sudah diunggah oleh
Kementerian Pertanian di akun twitternya.
Twitter bisa dengan
cepat meneruskan informasi penyuluhan terkait sektor perikanan karena adanya
fitur khusus seperti retweet. Dimana tweet dari Pusat Penyuluhan
dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang dianggap penting dan
menarik akan diteruskan kepada pengguna lain(prayoga,2017).
Dari berbagai
penjelasan diatas ,dapat disimpulkan bahwa Pusat
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan dan Kementerian
Pertanian telah benar-benar memanfaatkan media sosial dalam kegiatan
penyuluhannya. Twitter benar-benar
menjadi media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Namun, facebook
yang notabene lebih familiar di masyarakat justru tidak digunakan secara
optimal oleh Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
Perikanan. Mengingat twitter dan video conference belum digunakan oleh
banyak orang, terutama kalangan nelayan dan masyarakat pesisir. Sedangkan
untuk Kemeterian Pertanian justru kebalikannya, Kementerian Pertanian sangat
aktif dalam memanfaatkan facebook dan twitter. Pesatnya penggunaan media sosial
ini juga menunjukkan bahwa banyak pengguna
potensial yang bisa dijadikan sasaran untuk kegiatan penyuluhan. Tidak hanya
kepada petani dan nelayan namun media sosial bisa juga digunakan untuk meningkatkan
minat masyarakat dalam menggeluti dunia perikanandan pertanian. Kedepan Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan
dan Perikanan dan Kementerian Pertanian juga harus lebih interaktif, aktif, dan
cepat tanggap dalam menanggapi respon masyarakat. Diharapkan Pusat Penyuluhan
dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan juga bisa memanfaatkan
facebook dengan lebih baik lagi agar persebaran informasi bisa lebih meluas.
Dan untuk Kementerian Pertanian juga dapat memanfaatkan video
conference agar petani bisa lebih cepat dalam menanggapi materi yang diberikan
oleh penyuluh.
Daftar Pustaka
Balea, Judith. 2016. Indonesia Web Mobile Statistics. https://www.techinasia.com/indonesia-web-mobile-statistics-we-are-social.
Diakses pada 02 Oktober 2016.
Gitosaputro, S., & Rangga, K. K. 2017. Implementasi Cyber Extension Dalam Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian: Kendala Yang Dihadapi di Provinsi Lampung. In Prosiding Seminar Nasional
Darmajaya (Vol. 1, No. 1, pp. 295-307).
Prayoga, K. 2017.
Pemanfaatan Sosial Media dalam Penyuluhan Pertanian dan Perikanan di Indonesia.
Agriekonomika, 6(1), 32-43
Komentar
Posting Komentar